Galau Disini
Sekitar 1 tahun lalu, saya membuat prototype web-apps yg aneh wkwk. Saya masih 21 tahun waktu itu dan selalu melakukan hal-hal spontan yg gak penting. Lalu saya kasih nama ide tersebut dengan “Galau Disini”. (dipersilahkan untuk ketawa)
Ide ini berawal dari pengalaman melihat “timeline” media sosial. Di Media Sosial apapun, gak jarang yg menggalau, mengeluh, atau emosi disana. Kenapa orang-orang ini mengeluh di tempat publik?
Oleh karena itu taglinenya “a private and peaceful place for galau” (dipersilahkan untuk tertawa lagi). Path, merupakan media sosial yg private, sangat private. Bahkan sebelum besar seperti sekarang, maksimum temannya cuma 100 orang. Tapi gara-gara orang sini latah, jadi diekspansi lebih besar :p (ingat 45% sahamnya punya bakrie)
Tapi Saya gak Menuju Kesana
Saya ingin yg benar-benar private, gak ada pencetan untuk “add friends” bahkan untuk melihat profile teman. Ketika saya login, ini hanya untuk saya saja, yg boleh tau apa yg saya ucapkan hanya saya sendiri.
Prototypenya berjalan sebagaimana mestinya, namun hanya berjalan di server lokal :p pencet signup langsung ngeslide ke kiri. Gambar bawah ini bagian profilenya. Untuk ketiga kalinya dipersilahkan untuk ketawa, hahaha. Astaga, siapa itu Raisa Andrigafur wkwk.
Bagian paling gak pentingnya
yang paling gak puenting dari aplikasi ini itu bagian Saran di bawah ini. wkwk untuk terakhir kalinya dipersilahkan dibaca dan ketawa
Ide ini Masih Tetap Prototype
“Ideas are cheap and plentiful”, saya percaya di belahan dunia lain juga ada yg punya ide seperti ini. Saya masih belum ada partner yg pas untuk mewujudkan ide ini, dan juga blm menemukan business modelnya yg pas dari segmen kustomer yg galau ini :p saya gak mau mengulangi kesalahan lg