Cerita Si Kepala Segitiga dan Kotak
Seorang pria merah berkepala segitiga berjalan menuju suatu tempat ketika ditengah jalan ia bertemu dengan seorang penebang pohon berwarna biru. Penebang pohon sedang menggergaji pohon dengan giat. Tubuhnya sudah dipenuhi keringat, tapi pohon itu sama sekali tidak menampakkan tanda-tanda akan roboh. Pria merah berkepala segitiga itu melihat bahwa mata gergaji yang digunakan si penebang sudah tumpul dan gergajinya tidak akan bisa digunakan untuk menebang pohon tersebut bagaimanapun caranya. Jadi, pria berkepala segitiga warna merah itu berkata ke penebang kayu, “Kenapa kamu tidak istirahat dulu, keringkan keringatmu dan mencoba lagi setelah kamu mengasah gergajimu. Kamu akan lebih mudah menebang pohon itu setelahnya.” tapi…
Si penebang kayu itu menggubris perkataan si pria merah tadi. Ia menepis tangannya dan berkata, “ JANGAN GANGGU AKU. tinggalkan aku sendiri. Apa kamu tidak lihat aku sedang sibuk? Kamu pikir aku bisa duduk bermalas-malasan? Pohon ini harus selesai kutebang hari ini, dan tidak ada lagi yang kupikirkan selain ini.” Ia pun melanjutkan berkata, “ Aku sangat sibuk sekarang, jadi aku akan sangat menghargai jika kamu tidak menggangguku!.”
Kamu mungkin berpendapat bahwa orang yg tidak waras bertingkah seperti si pebebang kayu berkepala kotak warna biru, tetapi kenyataannya banyak orang seperti itu. Mereka penasaran kenapa kayu tidak juga roboh, tetapi mereka tidak sadar bahwa mata gergajinya ternyata telah tumpul. Kebanyakan dari mereka menyalahkan diri sendiri, berpikir bahwa mungkin mereka tidak cukup mencoba atau kurang bekerja keras, dan mereka tetap saja menggerakkan gergaji mereka lebih kuat.
Abraham Lincoln pernah berkata,
“Jika aku diberi waktu delapan jam untuk menebang sebuah pohon, aku akan menghabiskan 6 jam di awal untuk mengasah kapakku”
Perkataannya adalah sebuah saran yang berguna. Sebelum memulai sesuatu, kamu perlu mengetahui apa yg harus dipersiapkan dan bagaimana melakukannya. Kamu harus bisa memastikan bahwa kamu bisa menyelesaikannya dan memperoleh hasil. Bahkan setelah semua persiapan selesai, kamu perlu berhenti sejenak dan memikirkan apakah cara yg kamu ambil akan berhasil bagi pekerjaanmu. Jika kain pelmu kotor, masa iya rumahmu bakal jadi bersih. Yang ada malah tambah kotor. Berhenti sejenak, bersihin kain pelnya, baru bersih bersih rumah
diambil dari buku Youth, Because it is Painful - Rando Kim halaman 73-74