/ #Gili-Labak 

Berkunjung ke Gili Labak

Gili Labak

Pasir pantai putih bersih dengan banyak kerang dan koral diatasnya, Air yang masih jernih bergradasi dari hijau ke biru, Gili Labak. Sebuah pulau terpencil yang terletak sekitar 5 jam dari Surabaya (3 jam di darat + 2 jam di laut). Saking terpencilnya pulau ini gak ada di Google Maps dan untung mengelilingi pulau ini cuma butuh waktu sekitar 20menit. Namun Demikian, jangan ditanya soal keindahannya !

Gambar

Jika liburan tahun kemaren ke Gunung Bromo yang kami sebut gunung-gunungan karena medannya masih relatif mudah buat kesana. Liburan kali ini kami coba ke tempat yang terpencil dan gak mainstream.

Untuk menuju pulau ini kami ber-6 harus ke pulau madura dulu lalu menyebrangi laut di pelabuhan kalianget. Tidak ada yang namanya kapal Ferry disana, yang ada hanya perahu kecil nelayan bermesin diesel untuk mencari ikan. Ongkos yang dipatok para nelayan untuk ke Pulau Gili Labak sekitar 700rb - 1,4 juta tergantung nawarnya dan cuaca. Kami sedikit beruntung karena sampai sana Siang hari walaupun idealnya pagi hari, namun cuaca sedang cerah banyak angin.

Gambar

Kami semua tidak memiliki pengalaman sedikit pun menyebrangi lautan, apalagi naik perahu lol. Perahu yang kami pakai sangat sederhana, tidak ada alat telekomunikasinya apalagi peralatan safety buat semua penumpangnya seperti pelampung. Alhasil, kami coba menikmati perjalanan pertama kami diatas laut dengan ceria. Baru setengah jam diatas perahu, kami semua sunyi. 4 orang mabuk laut (atau mabuk bau output mesin diesel? wkwk). Tapi beruntungnya kami ke pulau Gili Labak gak melawan ombak, jadi serasa kayak surfing gt didorong ombak. Akhirnya Kami semua sampai, jam menunjukkan pukul 16:00 29 Januari 2013.

Gambar

Kesan kami ketika sampai, airnya sangat jernih dan pulaunya rindang! sekitar radius 20meter, kalian masih bisa lihat dasar laut dengan bermacam-macam terumbu karangnya. Warna airnya bergradasi dari Biru Dongker menjadi Hijau Toska. Semakin hijau berarti semakin dangkal lautnya. Pertama kali menginjakkan kaki di pulau, kami merasakan lembutnya pasir pantai yang juga jernih gak ada kotorannya. Sapa sangka di deket Surabaya ada Pulau seindah ini?

Salah satu penduduk pulau yang diketahui hanya 33kepala keluarga menyapa kami dengan ramah. Beliau bernama Bapak Arwiyanto yang berbadan kekar dan memiliki selera humor yang bagus. Siapa sangka juga pak Arwiyanto ini memiliki wawasan luas tentang politik. Kami dipersilahkan untuk membuat tenda di tepi pantai, dan jika ingin mandi bisa ke rumahnya (mandinya outdoor lho di sekitar sumur gt) . Terdapat Mushola juga di dalam pulau jika ingin melaksanakan sholat.

Satu kesalahan adalah kami tidak bisa membuat api unggun, wkwk. Di Pulau Terpencil ditengah lautan dengan luas sebesar 2 kali SMP Negeri 12 Surabaya ini kami hanya diterangi lampu senter power bank!. Pemandangan langit sempat dipenuhi banyak bintang sampai akhirnya jadi mendung berkilat. Semakin horor karena disinyalir dibelakang tenda kami terdapat kuburan.

Gambar

Akhirnya pagi datang juga, pemandangan pulau ini jadi semakin menarik. Ketika air surut, banyak nelayan yang mencari ikan tapi dengan tombak. Kami ketika itu dapat satu, tapi bukan ikan. Bulu Babi! apa bulu babi itu juga termasuk ikan?. Dengan ingatan kami tentang Si Bolang yang makan Bulu Babi yang dibakar, akhirnya kami membakarnya diatas kompor. Hasilnya? kami gak ngerti bagian mana dari bulu babi yang bisa dimakan wkwkwk, kasihan jadi mubazir.

Semakin Siang Pemandangannya jadi semakin baik, kami berjalan mengitari pulau kecil ini. Banyak Kerang dan Koral, bahkan terlalu banyak! teman saya sampai membawa pulang kerang satu baskom. Disamping kerang, daya tarik lain pulau ini pemandangan pantainya yang gak pernah tergantikan. Ketika kalian melihatnya dengan mata kepala sendiri kalian akan mengerti indahnya hidden island ini, hehe.

Gambar

Crafted by Earth. Entah ini kerang apa koral tapi ukirannya sangat indah dan itu diukir bukan oleh tangan manusia, Beautiful!. Hari semakin panas dan terik, kami memutuskan untuk berenang di pantai yang jernih ini. Kapan lagi bisa renang di air laut se jernih ini?.

Gambar

Jam 1 siang kami kembali ke Pelabuhan Kali anget, perjalanan membutuhkan 3,5 jam karena kami harus melawan ombak di cuaca berangin ini. Ujung perahu gak berhenti-hentinya naik-turun sekitar 1-1,5 meter gara gara ombak. Untuk membantu membayangkan, cobalah naik Galeon di Theme-Park terdekat, tapi 3,5jam! wkwk. Kata temen-temen ini benar-benar “Marcopolo”. Baju kami semua jadi basah kuyup karena diguyur ombak.

Sebagai saran, kalau kalian ingin kesana jangan lupa pakai Backpack yang tahan air! karena baju kami di tas jadi basah terutama semp#k kami hahaha. Sampai di Pelabuhan jam 16:00 kami diliatin orang orang, dikiranya jg perahu kami habis jungkir walik sama polisi laut. Benar-Benar pengalaman yang gak terlupakan, Pulau yang Indah dan….. dan gak lagi-lagi deh kesana, hehe. Emang bener pulaunya indah dan masih “perawan” tapi perjalanannya bikin ampun. Kata temen, perjalanan ini ada filosofi analoginya, “Untuk mendapatkan sesuatu/seseorang yg indah, dibutuhkan usaha yang besar, kesabaran dan anti-mabok laut”. 

kamu di halaman ini selama .