Sebuah Surat Untukmu patah hati dan seterusnya...
Jadi, sekarang aku mengerti. Kamu akhirnya berpisah dengannya. Itulah mengapa kamu tampak lesu akhir-akhir ini. Maafkan aku karena aku selalu memarahimu dan menyalahkanmu atas kondisimu tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Maaf aku benar benar tidak tahu.
Bertahanlah. Aku tahu tidak ada satu pun yang bisa membantumu sekarang, tetapi aku hanya ingin mengatakan: bertahanlah.
Kamu mengatakan padaku bahwa kamu tidak memiliki semangat untuk melakukan apa pun akhir-akhir ini, bukan? Kamu juga engatakan padaku bahwa kamu tidak memiliki nafsu untuk makan dan minum, bahkan untuk belajar.
Yang membuatmu lebih terpuruk lagi adalah segala sesuatu bahkan hal penting paling kecil sekalipun yang bisa mengingatkanmu padanya. Bahkan ketika kamu sedang berjalan. Oleh karena itu, kamu mulai sering menenggak alkohol dan merokok. Seperti seorang pecandu, kamu membuka blog-mu dan situs jejaring lain untuk melihat apakah ia pernah berkunjung semenjak kalian berpisah. Air matamu berlinang di mana pun kamu berada, ketika kamu melihat foto dan catatan ketika kalian masih bersama…. Kabar yang kamu dengar sesekali tentangnya pun mengatakan bahwa ia baik baik saja dan hidup dengan baik, meskipun kamu sekarang begitu menderita. Hatimu semakin penuh dengan derita.
Jangan menganggap segalanya begitu sulit. Aku tahu bahwa kata-kataku mungkin tidak akan membantu sama sekali, karena aku memiliki kenangan yang sama yang tidak akan pernah hilang seperti sebuah tato dan pengalamanku mengatakan bahwa yang kukatakan tidak akan membantu sama sekali. Namun, hanya itulah yang bisa kukatakan, jangan menganggapnya begitu sulit.
Aku tidak tahu apakah ini juga membantu, tetapi kamu bukan satu-satunya orang yang merasakan sakit. Semua perpisahan di dunia ini akan menimbulkan rasa sakit. Laki- laki dan perempuan yang berusia setengah baya, ataupun orang-orang tua yang tampak terburu buru dijalan, mereka semua telah merasakan penderitaan yang disebut kehilangan orang yang dicintai, dan berpisah dengan seseorang. Sekarang, mereka tampak baik-baik saja dan seolah tidak ada apapun yang terjadi pada diri mereka, atau seakan-akan mereka memiliki antibiotik yang melindungi mereka dari rasa sakit yang kamu alami karena patah hati. Namun yang sebenarnya, setiap orang pernah mengalami sakitnya patah hati, dan tanpa ragu, setiap orang itu telah melalui fase ini selama berkali-kali dalam hidup mereka.
Pernahkah kamu mendengar sebuah substansi bernama Phenylethylamine? Substansi ini jjuga dikenal dengan PEA, sebuah hormon alami yang akan membuatmu merasa gembira ketika melihat orang yang kamu sukai, karena hormon ini sangat sensitif terhadap stimulus visual. Secara sederhana, hormon ini dapat membuatmu merasa terbang kelangit ketika untuk pertama kalinya kamu melihat orang yang kamu sukai. Dalam kimia, ada substansi yang disebut dengan Amfetamin alami yang bisa membuatmu kehilangan nafsu makan. Jadi, sekarang kamu mengerti mengapa kamu tidak pernah merasa lapar dan selalu bahagia serta penuh perhatian ketika kamu jatuh hati.
Ketika kamu berpisah dengan seorang yang kamu cintai, semua hormon alami itu kembali ke level normal mereka. Jampi-jampi PEA terpatahkan dan efek dari Endorfin mulai bekerja. Rasanya seperti kehilangan sebuah “sensasi”. Saat itu, para ahli mengatakan bahwa kamu akan mengalami peningkatan jumlah Adrenalin dan Dopamine sebagai akibat dari efek pengganti Endorfin. Kedua hormon tersebut membuatmu merasa bersemangat dan mengembalikan perasaan yang kamu miliki Jadi, sekarang kamu mengerti kenapa kamu merindukan seseorang yang begitu lama dan begitu kuat setelah kamu berpisah dengan orang yang kamu cintai. Sebuah hormon lain, Kortisol, juga akan meningkat dengan cepat, membuatmu terjaga semalaman dan terus-menerus merasa cemas. Jadi, selalu ada alasan yang bagus kenapa putus cinta membuat kita berada dalam kondisi yang begitu tidak teratur secara fisik. (Catatan: Feverwerk der Hormon karya Marco Ravland, kutipan dari halaman 171-197).
Aku mendiskusikan topik tentang hormon yang berkaitan dengan cinta dan putus cinta ini karena aku ingin mengatakan padamu untuk tidak memikirkan apa yang kamu alami dengan terlalu personal. Aku ingin kamu melihat kondisi dari sudut pandang orang lain dengan menyebutkan apa yang telah dilakukan semua hormon itu padamu, dan untuk memberitahumu bahwa kamu bukan satu-satunya orang yang merasakan sakitnya patah hati. Aku berharap dapat sedikit saja mengurangi rasa sakitmu, jika aku berhasil membuatmu mengerti bahwa 80% dari apa yang kamu rasakan saat ini adalah reaksi alami dari tubuhmu dalam penyesuaian hormon-hormon yang dihasilkannya .
Seiring berlalunya waktu, gejala gejala itu akan menghilang, dan ketika ketabahan manusia membuat semua hormon cinta tersebut melemah dan diam, maka rasa sakit yang dialami setelah putus cinta juga akan mereda. Kemudian kamu akan merasa siap, baik secara mental maupun fisik, untuk mulai mencintai seseorang yang baru. Mungkin, itulah makna dari pernyataan “waktu yang akan menyembuhkan”
Kita semua pernah atau tahu tentang seseorang yang sangat menderita setelah putus cinta, tetapi dngan segera melupakan apa yang dialaminya seolah tidak ada apa pun yang terjadi, dan mulai berkencan lagi dengan seseorang yang baru, kan? Aku tidak merasa orang seperti itu memiliki masalah secara kepribadian maupun secara karakter; aku merasa bahwa hormonnya lah yang membuatnya bertingkah laku seperti itu. Mereka bisa mengatasi rasa patah hati mereka dan memulai llagi kisah cinta yang baru yang lebih baik dan lebih cepat dari orang lain. Hal ini mungkin karena mereka lebih rentan terkena gejala-gejala ketergantungan, atau mungkin mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk mempertahankan keseimbangan level hormon mereka.
Haruskah kita kembali ke situasi lagi, hanya saja kali ini secara lebih alami seperti kita berbicara tentang hormon? Apa yang menurutmu membuatnya meninggalkanmu? Apakah perbadaan diantara kalian terlalu jauh? Apakah terlalu sulit untuk mengatasi semua perbedaan itu?
Atau apakah ia berfikir bahwa akan lebih baik lagi kalian segera berpisah karena telah jelas bahwa hubungan kalian tidak akan berjalan dengan baik? Atau, mungkin karena ia tidak mencintaimu?
Menurutku tidak. Ia meninggalkanmu karena ada sesuatu yang tidak kamu miliki, sesuatu yang secara rahasia ia harapkan darimu, tetapi tidak bisa kamu berikan. Sesuatu yang tidak pernah bisa ia ungkapkan dengan pasti. Ia meninggalkanmu karena harapannya itu.
Aku minta maaf jika aku terdengar begitu sinis mengenai masalahmu ini, tetapi aku harus berbuat demikian agar kamu mengerti. Kamu akan bisa memulai mencintai seseorang lagi ketika kamu bisa menerima kanyataan dan menguatkan dirimu. Kamu bilang kamu sudah tidak sabar untuk segera menghilangkan kesedihanmu bukan? Jika kamu benar-benar jujur ketika mengatakan semua itu aku ingin kamu membaca apa yang kutulis dengan cermat. Jika kamu tidak bisa menerima kanyataan bahwa hubunganmu dengannya sudah berakhir, rasa sakit yang kamu alami sekarang akan berlangsung sangat lama. Ini disebabkan kamu akan melalui masa masa sulit yang tidak hanya disebabkan oleh kerja hormon dalam tubuhmu, tetapi juga karena kamu sendirilah yang menyebabkannya.
Menurut pendapatku, penderitaanmu tampak seperti sebuah proses melawan dirinya, atau dirimu sendiri. Dengan menunjukkan seberapa menderitanya dirimu, kamu ingin membuat harinya bersalah atau menyesal karena memutuskanmu. Dengan kata lain, untuk mengacaukan emosinya.
Sekarang, bangunlah !
Ia tidak akan kembali, separah apapun kondisimu. Bahkan jika ada kesempatan datang untukmu kembali padanya, jangan pernah kamu mengambilnya dan menemui orang itu. Jika kamu kembali lagi padanya, semua yang kamu alami sekarang akan terulang lagi. Setidaknya, tunggulah sampai kamu memiliki cukup sesuatu yang ia harapkan darimu.
Jika sesuatu itu berada diluar jangkauanmu seberapa keras pun kamu berusaha mencapainya, jangan pernah kamu menyiksa dirimu hanya karenanya. Sesuatu itu sangat relatif. Apa pun yang kamu miliki sekarang mungkin bisa menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi orang yang akan kamu temui suatu hari nanti.
Ia pun tidak meninggalkanmu karena ia mencintaimu. Ia meninggalkanmu karena ia mencintai dirinya sendiri lebih dari cintanya padamu. Ia adalah orang yang sangat egois. Namun, kamu tidak perlu menyalahkan dan mengutuknya. Pada dasarnya, kita semua egois. Ada seorang diluar sana, yang secara pasti, akan mampu menghentikan keegoisan kalian. Ketika kamu bertemu dengan orang itu, saat itu adalah saat bagimu mengenal cinta. Dan, ia yang meninggalkanmu bukanlah seseorang itu.
Sekarang, buanglah penderitaanmu dan berdirilah dengan tegak. Kamu baru saja mengalami kejadian yang begitu buruk, maka tidak akan ada yang lebih buruk lagi untuk kamu alami. Menyiksa diri tidak akan membuat segalanya menjadi lebih baik. Jika kamu menderita terlalu lama, ini hanya akan membuat dirimu yang begitu cantik, menjadi sakit.
(Ditulis ulang oleh andirkh.wordpress.com dari Buku Apeunikka Cheongchunida, karya Rando Kim, 2010. Halaman 165-170)
NB : aku nggak lagi patah hati, cuma bagus aja kalimatnya. kebetulan nemu buku bagus