Resensi Buku You Are The Apple of My Eye
Akhirnya terbit juga novel ini yang versi bahasa indonesia februari ini. Jujur, saya sebagai cowok juga pengen ngerasain gimana rasanya baca buku novel cinta-cintaan, tapi melihat covernya buku novel pun udah males. Nah, mumpung ada versi novel dari film romance+commedy favorit, “You Are The Apple of My Eye”. Akhirnya untuk pertama kalinya saya beli dan baca novel wkwkwk.
Jika dibandingkan filmnya, novel ini berbeda namun memiliki inti cerita yang sama. Jika kisah di film berawal dari masa SMA, di novel lebih detail lagi karena berawal dari masa SMP. Adegan masturb*si di kelas juga tidak ada di novel, sepertinya disensor sama penerbit lokal sini wkwkwk.
Adegan di novel ini sangat polos dan apa adanya. Menurut saya versi filmnya lebih di dramatisir biar gak bosen yang liat. Seperti ketika si tokoh utama bilang kalau suatu saat 10 juta persen dia akan menikahi si cewek, Latar tempat di novelnya ada di rumah masing-masing dan mereka sedang telfonan, sedangkan di film ketika mereka liburan di Chiayi musim dingin berdua.
Adegan si tokoh utama mencium mempelai laki laki di film dengan maho juga tidak ada di novel. Sepertinya itu bayangan imajinasi giddens ko yang seharusnya dia melakukan itu dulu ,haha. Dia menyesal gak melakukan itu dan akhirnya di film dia bikin adegannya dia gt,wkwk. Alih-alih begitu giddens ko di novel satu-satunya tidak mencium si pengantin perempuan dengan alasan “Aku ingin menjadi bagian kecil istimewa yang dihargai. Bukan hanya sebaris cerita dalam perjalanan hidupnya, melainkan rangkaian gambar yang tak tergantikan”.
Overall, Si Giddens ini benar benar memiliki kemampuan yang bikin kamu mengeluarkan uang untuk membeli pengalaman hidupnya!. Untuk versi filmnya memang agak beda dari novelnya dan filmnya jauh lebih fun :D Tapi baik film maupun novelnya memiliki quotes dan pelajaran yang bagus buat kehidupan